Senin, 13 April 2015

Berita Mencengangkan Seputar Kondisi Bumi

Trilobites, makhluk hidup pada 270 juta tahun silam sebelum punah pada The Great Dying periode Permian.

Ilmuwan: Kiamat Sudah Dekat, 90 Persen Kehidupan Bakal Punah 

Peradaban manusia diprediksi segera mengalami kiamat, yang bakal menyapu habis 90 persen kehidupan di atas Bumi.

Bencana yang disebut "The Great Dying" seperti ini, merupakan ulangan dari kejadian serupa pada periode "Permian" 299 juta tahun silam.Prediksi tersebut, bukan tanpa alasan kuat nan ilmiah. Perkiraan itu sendiri berdasarkan penelitian University of Edinburgh Skotlandia, yang menyatakan bahwa keasaman laut meningkat dengan sangat cepat.Dr Matthew Clarkson, peneliti University of Edinburgh, mengatakan peningkatan keasaman laut itu hasil dari emisi karbon aktivitas manusia."Para ilmuwan sudah mencurigai akan adanya keasaman laut pada saat kepunahan masal nanti, namun belum ada bukti yang kuat mengenai itu," kata Clarkson, seperti dilansir dari Mirror.uk, Jumat (10/4/2015).Menurut penelitian, kata dia, tingkat pH laut menurun hingga 0,7 dalam 10.000 tahun.Namun, sejak era revolusi industri dan aktivitas manusia kekinian, membuat asam laut meningkat secara cepat, pH hanya berkurang hingga 0,1."Kehidupan di laut sudah semakin tertekan," cetusnya.
Ia mengatakan, pemicu dari meningkatnya asam laut adalah aktivitas manusia yang menghasilkan CO2 (karondioksida) dalam jumlah besar."Jika kadar emisi CO2 terus meningkat, bisa jadi "The Great Dying" (kepunahan masal) akan menjadi akibatnya," tambahnya.Selain CO2, para peneliti lain juga sempat mengajukan beberapa prakiraan mengenai penyebab dari terjadinya kepunahan masal itu.Misalnya, kurangnya oksigen di laut hingga metana dari mikroba.Sementara ilmuwan sistem bumi Andy Ridgwell, juga membenarkan akan adanya kepunahan massal tersebut.Tapi, hingga kekinian, para ilmuwan masih silang pendapat terkait penyebab utamanya."Kalau secara geokimia, peristiwa kepunahan Permian ini sangat kompleks, sehingga untuk mengetahui faktornya masih butuh waktu," jelas Ridgwell.
Sumber foto dan berita:http://www.tribunnews.com/iptek/2015/04/13/ilmuwan-kiamat-sudah-dekat-90-persen-kehidupan-bakal-punah?page=1

5 Fakta Mengerikan Bahwa Bumi Dalam Keadaan Kritis

Bumi, planet yang selamai ini kita tinggali sekarang sudah dalam keadaan kritis. Pernahkah kalian membayangkan hal tersebut. Walaupun dampak besarnya belum terasa, namun gejala-gejala tersebut sudah terlihat jelas jika Bumi ini harus kita benahi sebelum kerusakan semakin parah.Bumi adalah satu-satunya pelanet yang berpenghuni. Namun kekhawatiran mulai bermunculan, apakah bumi yang indah ini bisa menjamin tempat tinggal yang aman dan layak dimasa depan. Keadaan bumi kita saat ini sudah cukup memprihatinkan. Namun belum ada tanda-tanda perbaikan yang sepadan dengan kerusakannya.Perlu anda ketahui, jika bumi tempat kita tinggal ini sudah dalam keadaan kritis. Bumi sudah mengalami proses penurunan kualitas dan juga indikasi kehabisan sumber daya yang di butuhkan manusia. Percaya atau tidak kita harus mulai bergerak memperbaiki bumi ini. Beberapa fakat yang menunjukan jika bumi ini sudah dalam keadaan kritis. Berikut 5 fakta mengerikan tersebut.
1. Pemanasan Global
Pemanasan global mungkin memang sudah di sadari manusia sejak dulu. Namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata dan sepadan untuk mengehentikan pemanasan global ini. Walaupun banyak orang yang tidak percaya dengan pemanasan global, namun perubahan iklim sudah mulai jelas kita rasakan. Bukti jika bumi kita sudah mengalami pemanasan global adalah, badai besar sering terjadi setiap tahun, Suhu udara naik secara derastis. Air laut naik hingga menenggelamkan beberapa pulau di berbagai negara. Bukti sudah terlihat jelas, jika kita sebagai manusia tidak segera memperbaiki bumi kita ini, bukan tidak mungkin 50-100 tahun kedepan bumi kita ini sudah tidak layak huni.
2. Kadar CO2 meningkat drastis
Keadaan bumi yang saat ini sudah mengalami banyak polusi yang diakibatkan dari asap pabrik, kendaraan dan berbagai sebab lainnya, menjadikan peningkatan suhu udara dan udara pun sudah tidak segar lagi seperti dulu. Hasil penelitian para ilmuan jika astmofer bumi mengandung lebih dari 40% CO2.  Hal tersebut semakin diperburuk dengan hilangnya berbagai hutan akibat penebangan liar dan meningkatnya jumlah pabrik dan kendaraan.
3. Hutan lenyap dengan cepat
Hutan sangat di butuhkan untuk menjaga keseimbangan bumi kita ini. Namun pada 10 tahun terakhir ini hutan lenyap begitu cepat. Penebangan liar meraja rela. Data menyebukan jika hutan hilang 1-1,5 hektar setiap detiknya, sungguh memprihatinkan sekali. Jika tidak ada pembenahan bukan tidak mungkin 50 tahun lagi hutan akan benar-benar lenyap dari bumi kita ini.
4. Banyak hewan dan tanaman yang punah
Hewan dan tanaman merupakan hal terpenting dalam menjaga keseimbangan kehidupan di bumi. Satu jenis saja ada yang punah, maka bisa mengacaukan rantai makanan hewan atau tumbuhan lainnya. Dan tentunya ini sangat buruk, satu jenis punah akan memicu jenis lain yang akan menyusul punah. Perkiraan para ilmuan jika bumi kita kehilangan 137 jenis hewan dan tanaman setiap harinya. Hal tersebut di sebabkan karena hilangnya tempat hidup mereka. Jika hal tersebut terus terjadi bukan tidak mungkin sumberdaya akan menipis dan perang besar antara negara akan terjadi karena saling merebutkan sumber daya yang tersisa. 
5. Perubahan Struktur tanah
Dijaman sekarang ini kita sering melihat banyak banjir dimana-mana. Padahal beberapa tahun yang lalu banjir sangat jarang sekali terjadi. Hal ini bukan di karenakan intesitas hujan yang tinggi, mungkin karena adanya penuruan tanah di berbagai daerah. Penurunana tanah sering terjadi di kota-kota besar, seperti di Jakarta. Jika tidak ada pembenahan bukan tidak mungkin Jakarta akan tenggelam beberapa tahun kemudian.
Demikianlah 5 fakta mengerikan bahwa bumi dalam keadaan kritis. Kita sebagai manusia jika tidak melakukan perbaikan secepatnya, bumi ini akan rusak dan tidak dapat di huni lagi. Semoga informasi ini membuka mata kita akan pentingnya menjaga bumi kita ini. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar